MRT Jakarta memang pantas jadi angin segar. Gagasan akan transportasi publik ibukota berbasis rel ini sudah muncul sejak 1986 (berbarengan dengan MRT Singapura), namun baru terlaksana groundbreaking pertama di 2013. Rute fase pertama yang dibangun adalah koridor Lebak Bulus-Bundaran HI.
Saya dan teman-teman blogger beruntung mendapat kesempatan meninjau proyek pembangunan terowongan stasiun MRT Jakarta di bawah Bundaran HI pada Feb 2017, sebelum akhirnya terlaksana jua uji coba naik MRT Jakarta pada Maret 2019.
Simak apa & bagaimana penggalian terowongan Bundaran HI di sini: Kabar Akbar dari Bawah Tanah

Stasiun Lebak Bulus
Betapa antusias kami tatkala Maret 2019 lalu terbuka kesempatan bagi masyarakat untuk uji coba naik MRT Jakarta GRATIS. Saya dan seorang teman (sebut namanya Fitri) memulai perjalanan dari stasiun Lebak Bulus, yang sekaligus merupakan depo kereta MRT. Stasiun layang ini (berada tepat di atas jalan raya) bernuansa silver dengan bentuk serba simetris. Dari atas sini juga bisa terlihat ‘garasi’ kereta di lintasan depo dimana kereta MRT parkir.
Saya temui ada beberapa orang yang tampak kecewa di gate masuk. Ternyata mereka kira untuk ikut uji coba MRT ini tinggal go-show saja, tak perlu daftar online. Tentu mereka tak bisa masuk karena kuota pendaftar online sendiri sudah penuh. Kalau saya lihat penampilan orang-orang ini sepertinya mereka bukan yang familiar dengan pendaftaran online. Bahkan ada yang nyeletuk, “Percuma, kalau udah pakai tiket nanti pun kita gak mampu beli tiketnya.” Lah, jadi sedih T_T Mungkin lain kali pada saat uji coba MRT fase kedua dst dibuka kuota juga untuk pendaftaran di tempat supaya orang-orang ini bisa turut merasakan gempita ibukota.
Oya, pada masa uji coba MRT ini, maka para penumpang diberi stiker sebagai tanda masuk. Namun pada masa operasional nanti tentu penumpang harus membeli tiket MRT sebenarnya (lihat paragraf selanjutnya).




Bagaimana Membeli Tiket MRT Jakarta
- Beli tiket berbentuk kartu di Mesin Tiket Otomatis atau loket. Kartu Jelajah MRT ini ada dua macam: single trip (Rp15.000) dan multi trip (Rp25.000). Pastikan saldo cukup karena tarif MRT dipatok sesuai jarak tempuh.
- Tap kartu di gate dan jika saldo mencukupi maka palang akan terbuka. Tinggal naik lagi satu lantai ke area platform. Kereta MRT biasanya datang tiap 5 menit sekali.
- Alternatif lain, saran saya sebaiknya pakai kartu elektronik saja karena lebih praktis, tinggal tap di gate. Atau bisa cek saldo terlebih dahulu di mesin kuning yang sudah tersedia dekat gate. Kartu elektronik mencakup e-money Mandiri, Brizzi BRI, Flazz BCA, atau tap cash BNI.




Perlunya Penataran Tata Tertib MRT Jakarta
- Penumpang naik menunggu di lajur kuning, sementara penumpang turun melangkah di lajur hijau. Garis-garis kuning dan hijau ini sungguh jelas terpampang di area platform tempat datangnya kereta.
- Terdapat kursi prioritas bagi ibu hamil, lansia, orang dengan disabilitas di dalam masing-masing kereta MRT, jadi jangan sampai kamu salah duduk ya, hehehe. Biasanya kursi prioritas berada di ujung kereta.
- Dilarang makan-minum selama berada dalam kereta. Pada waktu uji coba kemarin saya sempat melihat ada seorang pemuda kekinian yang membawa minuman Starb*cks, dan dia langsung menyembunyikan minumannya ketika petugas kereta lewat. Hih, tampang necis kelakuan receh.
- Jaga kebersihan dan ketertiban bersama. Gak usah bergelantungan di hand strap kereta, iya tau itu mirip leluhur kamu tapi gak usah pamer. Buat yang punya masalah rambut rontok, pastikan helai-helai rambutmu tidak tertinggal di kursi. Bagi yang bawa anak-anak, pastikan alas kaki mereka bersih dan tidak kotor pada saat menginjak kursi kereta. Pastikan tak ada noda lengket apalah itu yang tertinggal di kereta. Iya, semua ini murni testimoni saya pada saat uji coba MRT Jakarta saat itu.
- Apa lagi ya, ada yang mau menambahkan?





Stasiun Bundaran HI
Akhirnya tiba juga di stasiun Bundaran HI setelah menempuh perjalanan sekitar 20 menit dari Lebak Bulus. Sungguh cepat karena waktu tempuh normal dengan bus/mobil bisa mencapai 1 jam lebih. MRT Jakarta sedikit banyak semoga bisa mengurai kemacetan ibukota karena banyak yang kan memakai moda transportasi ini untuk efisiensi waktu & tenaga.
Dari Bundaran HI, saya dan Fitri memutuskan untuk ambil arah kembali ke Lebak Bulus, namun untuk turun di stasiun Dukuh Atas yang sudah terintegrasi dengan lajur KRL (stasiun Sudirman), kereta bandara (stasiun BNI City), bus TransJak (halte Dukuh Atas), dan kelak LRT. Apalagi sekarang ada terowongan Kendal sebagai penghubung interkoneksi ini yang dihiasi mural dan tata cahaya warna-warni jika malam tiba. Keren pokoknya!




Siapa yang sudah uji coba naik MRT Jakarta juga? Atau malah belum? Please share your comments below. Jangan lupa simak juga video YouTube di bawah ini ya. Hatur nuhun pisan! 🙂
Disgiovery yours!