SIAPA saja travelmate drama yang kerap bikin saya uring-uringan tanpa tedeng aling-aling? Sejujurnya langka sih, karena saya tipikal orang yang take easy on almost everything (kecuali kalau dalam kondisi lapar, hahaha!). Tapi tetap saja ada beberapa orang yang tingkah lakunya kadang mengusik saya. Some act like my ultimate (disastrous) travelmate for the whole trip.
Simak baik-baik, jangan-jangan kamu salah satunya! 😉
Travelmate Drama #1
Sebut pasangan ini Kumbang & Kembang. Dalam sebuah perjalanan yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata di sebuah pulau yang memiliki adat Melayu kental, si Kumbang memaksa panitia supaya dia dan Kembang ditempatkan dalam satu kamar hotel. Padahal keduanya belum lagi meniqa. Tentu saja demi menjunjung tinggi adat istiadat setempat (sekaligus mengendus aroma birahi Kumbang & Kembang) maka panitia menolak permintaan tsb dengan dalih tamu berlawanan jenis tak patut berdua-dua dalam kamar jikalau bukan muhrim. Nenek bilang itu berbahaya.
AKAN TETAPI
pada saat pembagian kunci kamar hotel bagi peserta, ternyata diam-diam Kumbang mengambil salah satu kunci yang tersedia lalu ngeloyor pergi. Kembang membuntuti, lalu mereka mengunci kamar sampai pagi.
Esoknya mereka tak muncul pada saat sarapan, tak muncul di bus pada saat memulai kegiatan, pokoknya tak lagi bergabung dengan rombongan untuk menjalani agenda acara di hari-hari berikutnya. Keduanya menghilang tanpa permisi sampai hari terakhir di bandara. Itu pun mereka muncul karena hendak mengambil boarding pass yang berada di tangan panitia. Sungguh t-e-r-l-a-l-u.
Dari segi usia Kumbang & Kembang memang sudah matang (bahkan Kumbang tampak senior di kalangan tukang jepret), tapi kelakuannya bagai tak kenal tata krama. Cinta mengalahkan segalanya termasuk etika. Sailormoon mana sailormoon. Dengan kekuatan cinta, bullshit!

Travelmate Drama #2
Sebut namanya Ndut. Pemuda bertubuh tambun ini menyambut kedatangan saya dan teman-teman di kapal pemancing cumi yang jadi komandonya. Aksen Melayunya kental. Ia tampak senang mengobrol dengan saya, bagai menganggap saya saudara jauh yang baru bertemu.
Panitia telah memberi kami jatah konsumsi berlebih dalam box untuk bekal di tengah laut. Saya lihat Ndut beberapa kali mengambil kotak kardus makanan untuk dirinya meski saya biarkan selama ia tidak mengambil jatah anggota rombongan.
Pada saat kapal tengah berhenti dimana para peserta memancing cumi, tiba-tiba salah seorang dari kami berseru gusar. “SIAPA YANG BUANG SAMPAH KE LAUT???” tanyanya sambil menunjuk sampah plastik dan beberapa bungkusan kemasan makanan yang mengapung di sisi kapal. Kami mengenal sampah-sampah itu karena berasal dari jatah konsumsi yang kami bawa. Tapi tak ada yang mengakui perbuatan tsb.
Intuisi menggerakkan mata saya ke atas kapal. Sebuah perut bak penggaris busur tampak menyembul di sana. Ndut. Ia tampak berbaring terlentang di atas kapal supaya tak ketahuan. Tapi saya memilih diam karena tak ingin menjatuhkan posisi Ndut sebagai komandan kapal.
Kami pun memunguti sampah plastik yang bisa diraih dan mengumpulkannya dalam satu kantong di kapal. Dalam hati saya merasa lega karena mendapati kenyataan: “Ternyata orang Malaysia juga buang sampah sembarangan!”
Insiden tadi pun berlalu cepat dan lekas teralihkan oleh kegiatan memancing cumi. Ndut kembali muncul memeriahkan suasana. Tatkala kapal akhirnya kembali ke daratan, Ndut mencegat langkah saya. “Bang, minta nomor teleponnya. Saya nak pulang kampung ke Sumatera!”
Saya yang bengong. Oh, masih berdarah Indonesia toh! Pantas buang sampah sembarangan menganggap saya saudara.

Travelmate Drama #3
Masih dari festival memancing cumi di negeri jiran, mari panggil dirinya Ong. Kami tak pernah bertegur sapa meski beberapa kali berpapasan. Saya lihat ia selalu sibuk berkumpul dengan rekan-rekan senegaranya (meski sepertinya ia pun menganggap saya demikian).
Saya sudah mendengar sedikit dari pelaksana acara jika Ong dan teman-temannya ini punya banyak tuntutan melebihi peserta negara lain. Ditambah sikapnya yang agak dingin membuat saya pun enggan membuka komunikasi dengan dirinya.
Di luar dugaan, pada saat kepulangan menuju KL untuk kembali ke negara asal, ternyata kami berada dalam satu penerbangan. Tatkala melihat dirinya melangkah masuk ke kabin pesawat, saya yang sudah terlebih dahulu duduk di middle seat langsung pura-pura tak melihatnya sambil membatin: “Please don’t sit next to me.”
Semesta mendengar permintaan saya lalu mengutus Ong duduk di samping saya persis!
Dan sebagai seseorang yang dididik untuk menjunjung tinggi norma-norma ketimuran maka saya refleks memberinya senyum tatkala ia permisi hendak menuju window seat. Tak sangka senyum sapa melumerkan kekakuan. Pada akhirnya kami malah berbincang asyik. Dia ternyata ramah dan menyenangkan.
Siapa yang drama?
Saya.
Makanya jangan menghakimi seseorang duluan hanya karena mendengar ‘si anu begini, sukanya begitu, dll’. Kadang kita suka terbawa omongan orang tentang seseorang, lalu membuat penghakiman sendiri sehingga kita menjaga jarak dengan orang tsb. Padahal belum tentu ia punya masalah dengan diri kita.
Camkan itu baik-baik, Gio!

So, what’s your travelmate drama, guys? Share with us here!
Disgiovery yours!
Simak juga kisah teman-teman lainnya mengenai travelmate:
Parahita Satiti – #UltimateTravelmate: Rembulan Indira Soetrisno
Astin Soekanto – Travelmate, Tak Selalu Harus Bareng Terus Traveling Kemana-mana
Richo Sinaga – My Travelmate, Pria Berjenggot Dengan Followers 380K
Dea Sihotang – Hindari 7+1 Hal Ini Saat Sedang Ingin Cari Teman Jalan
Vika Octavia – Sesaat Bersama Supardi..
Olive Bendon – My Guardian Angel
Titiw Akmar – 10 Alasan Mengapa Suami Adalah Travelmate Terbaik
Matius Teguh Nugroho – #UltimateTravelmate: 3 Host, 3 Negara, 3 Cerita
Indri Juwono – Si Pelari Selfie, Sebut Saja Namanya Adie
Leonard Anthony – Travelmate(s), It’s Our Journey
Edy Masrur – Istriku, Travelmate-ku
Wisnu Yuwandono – Teman Menapaki Perjalanan Hidup
Imama Insani – Teman Perjalanan
Mana…. Mana yang drama di KEB-nya? Hehehe
Ya ampun masih nungguin? Hahaha.. nanti ditambahin deh tulisannya 😉
Amanat yang terkadung adalah (kaya jawab soal UN Bahasa Indonesia hahah), ga langsung percaya apa kata orang lain sebelum merasakan sendiri. Hehehe.
Amanat yang terkandung adalah, yang mana MD yang mana DM, mas Edy? Hehehe.. 😉
Yawla, Kak Badai… nanya drama aku apa? itu blog aku semua-mua isinya drama. hahahaha….
Yang no 3 itu, toss bangetlah kita. Judgemental duluan, malu belakangan.
Hahaha pantesan heits, kak Titi! 😀
Iya nih sikap judgemental duluan musti diubah #introspeksi
Ini kaya nonton film thailand yang terbagi 3 cerita kak. Menarik semua termasuk drama percintaan si kumbang dan kambing eh kembang maksudnya
Kak Leo suka nonton film Thai ya? Aku paling suka 4bia, drama horor sih, hahaha!
Yang terakhir bener banget kak, kadang aku sendiri suka judgemental duluan sih, tapi…akhirnya ga terbukti…
Jadi penasaran sama kumbang dan kembang, ada apa gerangaaaan *eng..ing..eeeng*
Iya, semoga kita bisa mengurangi sikap judgemental terhadap seseorang..
Kumbang dan kembang lagi mabuk asmara pada saat itu, entah apa yang terjadi di balik kamar terkunci, kita kan gak boleh judgemental, hahaha! 😉 #eaa
drama adalah ikut famtrip dijanjiin panitia bisa ikut rafting rupanya gagal ….
Wah, ayo diceritakan lengkapnya disini, bang! 🙂
Lagi ditulis, Gio…. 😉
Aha, ditunggu link-nya! 😀
kalau ngejar pesawat pakai motor selama sejam dan naik pesawat berharap dapat business class tapi malah gak ada jendelanya itu drama bukaann???? :)))
Itu drama juga, tapi bukan tentang travelmate sih..
Eh, tukang ojeknya drama tuh, masa minta diisiin bensin full tank sampe 30rb, udah gitu tetep minta ongkos ojeknya 🙁 #rugibandar *tau gitu sewa mobil aja sekalian*
aku ada nih kisah deramah traveling. waktu itu kita rame2 camping di pink beach lombok. ada seseorang perempuan, sebutlah dia Asinan. dia ngaku2 kerja di salah satu perusahaan swasta beken di jakarta.ortunya orang terpandang di jakarta. tapi dia nginep di rumah singgah yg gratis. udah gitu, nelpon ke si pemilik rumah untuk nyediain kamar plus request ini-itu. yg bikin kesel, yg lain pada sibuk diriin tenda, masak, cuci nesting, dll, eehh.. dia malah sibuk dandan. hadeh.
Asinan! Hahaha! Wah nyebelin banget kayak gitu, gak cocoklah buat camping trip segala 😀
Aduuuhh kumbang dan kambiiinggg…. kamu memaluhkan sekaliiihhh… *kepo maksimal 😀
Hahaha jadi pada manggil kambing instead of kembang! 😀
bentar bang,, yudi gelar tikar dulu.. kayaknya dramanya lebih seru dari pada drama korea 😀
maunya drama yang di Greenland di ceritain jga dong 😀
Aduh, aku malah lupa drama di Greenland apa ya? *garuk kepala*
Drama temen jalan terdrama itu, ada yg janji mau ngajakkin sohibnya jalan, trus ngajakkin saya gabung. Abis itu temennya ribet, bukannya diurusin, malah saya yg harus ngurusin. Gak lagi lagi deh, situ yg bawa temen ya situ yg urusin kalau ribet! Hahahaha *masih emosi kalau inget*
Ini trip yang mana? Cerita dong, hahaha! #kepomaksimal
Ish beneran lupa? Tak sumpahin gak jalan bareng lagi kalau lupa 😀
*tenggak ginkgo biloba*
Kayaknya saya tahu siapa Kumbang dan Kembang di cerita nomor satu *melipir ke warung kopi dekat pasar* 😀
Hahaha kak Yusmei hati-hati jangan mau diajakin bang Job ngopi-ngopi di pasar, nanti malah bikin gosip baru 😀
travel mate? more like travel enemy kali yah kakak. hehe ini bikin ketawa bacanya
Awalnya travelmate tapi kemudian jadi travel enemy, hahaha! 😀
postingan kak badai kali ini berasa narasi program Silet yang dibawain sama Feni Rose. aku malah sibuk tebak-tebak buah manggis jadinya haha. kamu lagi di sibuk Hat Yai sih, jadi belum bisa ghibah terselubung wahahaha
Ayo bisa nebak yang mana aja? Hahaha! Yuk mari ditunggu japriannya 😀
ehhh…tapi tapi, meski di perjalanan sering ada drama, konon watak asli seseorang bisa nongol dr drama2 di perjalanan itu…
Betul banget, kak Vika! Kalau mau tau karakter seseorang emang paling pas kita ajak traveling bareng 😀
1. Dinas Pariwisatanya salah pilih peserta kayaknya. Daripada pilih pasangan mesum kayak gitu, mending aku aja. Hahahaha. Belum pernah ikut famtrip nih.
2. Kalau gue jadi si Ndut, gue bakal malu banget. Komandan kok malah attitude-ya kayak gitu. Harusnya dia mendahulukan peserta dan menjaga keamanan + kenyamanan fisik kapal.
3. Betul, seringkali pernyataan orang lain menggiring kita kepada stereotip yang salah. Mari jangan buru-buru berasumsi 😀
1. Semoga dirimu gak kalah mesum, eh maksudnya semoga kepilih next time! 😉
2. Sepertinya si Ndut ini komandan cabutan, karena awak kapal lain malah lebih senior & santun
3. Ini emang berat banget karena sering tergiring opini :/
drama reny apa, ya? BANYAK! #lah
Secara ratu drama, wkkk! Ayok Ren, cerita! 😀
Jd ingat drama Semau… Ah sudahlah, lg males cerita ntar malah kesel. hahaha
Yang penting happy ending kak Richo! Semburat tante Sonya dan om Bram mewarnai perjalanan kita, hahaha! 😀
Pernah ngalamin kasus kumbang dan kembang. tapi karena sama-sama bayar yach kita cuekin aja dech daripada ribut.
Ternyata oh ternyata.. Di daerah mana kejadiannya, kalo masih di kampung adat atau semacamnya kan tetap saja bikin malu bukan, hehehe..
Hahahaha..Drama paling atas yang paling pahit. Mereka itu benaran gak punya etika. Gak tahu malu juga sih menurutku
Iya kan mbak, padahal yang satunya termasuk senior di dunia jepret.
Emang kalo udah cinta, susu kuda rasa cokelat.. *eh gimana sih istilahnya?*
Travelmate drama yang paling sering terjadi adalah ketika travelmate ga mau pisah pas traveling. Padahal keinginan saya sama travelmate ga selalu sama, ada kalanya saya mau makan tikus, dia mau makan ular. Pisah dulu barang 1-2 jam ya. Ga bisa, menurut mereka, liburan barengbya harus bareng all the time (sayangnya ga berlaku pas mandi).
Tips? Ngalah aja sampai liburan selesai. Tapi habis itu, cukup tau.
Hahaha agak esktrim juga ya kulinernya! *sambil ngemil abon landak*
Wah, malesin juga kalo apa-apa mesti ngintil, atau mungkin orang itu merasa insecure tanpa dirimu, kak.. #eaa
ah ah, jadi ingat travelmate yang nggak ribut2 dibawa kemana aja.. ke kaki bukit sekalipun. walau tak ada air dan makanan cuma sebungkus nasi.. hujan pulak! hahaha
Makanan cuma sebungkus, itu pun pemberian teman dari Banda, hahaha! Wah iya, romantis pisan ya makan berdua di saung hujan-hujan, sayang mereka gak jadian.. #ehgimana
Hidup ini emang terlalu banyak drama ya mas, sampai2 traveling pun ada dramanya.
Kalah deh drama korea, Hahahha 😆
Kalau drama korea bikin nangis haru, kalo drama traveling bikin gigit-gigit ransel, hahaha!
Gio! Inspiratif banget postnya.. Tapi aku nggak bisa milih travelmate drama yang mana hahahha
Gak bisa pilih karena ada banyak ya? Hehehe… Ayo ungkapkan saja kak! ;p
Hidup itu memang kumpulan drama ya mas.
Betul, dan kita ini para pemerannya, hehehe!