BERSEBELAHAN kamar dengan Nyi Roro Kidul di Grand Inna Samudra Beach adalah hal terakhir yang saya inginkan.
Liburan Lebaran sekitar satu dekade silam adalah kali pertama saya dan keluarga menginap di hotel Inna Samudera Beach (sekarang sudah upgraded menjadi Grand Inna Samudra Beach), Palabuhan Ratu, Sukabumi. Tiap tahun kami memang punya agenda rutin ke area pantai selatan Jawa Barat ini tapi selalu menginap di villa-villa yang lebih kecil.
Lalu kakak saya punya ide menginap di Samudra Beach, hotel yang selalu kami lewati sejak kecil namun belum pernah sekalipun singgah di sana. Sekeluarga langsung setuju, termasuk saya.
“Asal jangan sebelahan kamar dengan Nyi Roro Kidul!”


Wilujeng Sumping di Inna Samudra Beach Hotel
Bagi penyuka nuansa retro, pasti setuju jika hotel ini mendapat bintang 4. Kesan klasik langsung terasa di lobi hotel dan koridor, mulai furnitur hingga hotel appliances yang serba antik (bahkan di restonya pun menggunakan wadah tisu buatan Nippon tahun 1965), seakan membawa kita kembali ke era 60an.
Lobi hotel tampak standar tanpa tempat duduk tamu maupun AC. Lalu para tamu naik ke kamar dengan menggunakan elevator yang sempit dan sedikit bau apek, dan menyusuri koridor dimana terdapat beberapa bagian plester dinding yang mulai mengelupas. Ingat, ini kondisi sekitar 10 tahun lalu ya. Saya yakin kondisi Grand Inna sekarang pasti sudah banyak perubahan.
Sekali lagi, penyuka nuansa retro pasti suka dengan kondisi serba jadul di sini. Beberapa sudut dan properti hotel tampak unik dan fotogenik.



Nuansa Retro di Kamar Deluxe
Tuhan kadang bercanda.
Rombongan kami mendapat jatah menginap di lantai 3 dimana kamar-kamar yang kami tempati termasuk favorit karena bersebelahan dengan kamar 308 alias kamar Nyi Roro Kidul, sosok mistis penguasa laut selatan Jawa.
Dan kamar saya bersebelahan persis dengan kamar keramat tsb! Duh Gusti, moga gak ada kejadian mistis mampir ke kamar kami T_T
Alternatif penginapan di dekat Grand Inna Samudera Beach? Silakan baca: Jejak Rindu Cempaka Ratu di Pantai Cimaja Palabuhan Ratu
Walau terpaksa melangkah masuk kamar dengan langkah terseret, namun akhirnya saya merasa senang dengan nuansa dalam kamar yang tampak klasik dengan beberapa furnitur/perabot retro. Seperti kembali ke masa lalu.
Semua kamar di hotel ini punya view ke arah laut, sungguh nyaman duduk-duduk santai di balkon kamar sembari menikmati sepoi angin laut yang sejuk. Saya belum coba menu room service di sini, tapi saya yakin pasti enak-enak karena mereka punya menu breakfast buffet yang beragam dan lezat.




Sesi Foto di Kamar
Malam menjelang dan saya masih tidak tenang. Pada dasarnya saya bukan penakut, namun baru kali ini saya merasa gelisah jika suasana mistis di kamar sebelah bakal merambah masuk ke kamar yang saya inapi. Apalagi beberapa saudara saya punya kelebihan indera keenam alias bisa melihat/merasakan hal-hal metafisik.
Beruntung salah seorang teman kami juga sedang berlibur di Palabuhan Ratu. Saya langsung menculik dirinya dan memaksanya ikut menginap di kamar kami yang bersebelahan persis dengan kamar Nyi Roro Kidul. Kami menyibukkan diri dengan sesi foto jadul hingga akhirnya terkapar kecapekan.



Kamar Nyi Roro Kidul di Kamar 308
Pada hari terang, akhirnya rasa penasaran mengalahkan ketakutan kami untuk masuk ke dalam kamar 308 milik Nyi Roro Kidul. Seorang juru kunci turut mengantarkan. Nuansa dalam kamar yang serba hijau ini (warna favorit sang ratu) tampak temaram karena semua gorden tertutup, kondisi dalam kamar juga senyap bagai semua suara teredam.
Lukisan Nyi Roro Kidul karya maestro Basuki Abdullah terpajang di tengah ruangan. Aneka wadah berisi dupa/sesajen tersebar di depannya, bau asap dupa/menyan menyergap penciuman, menambah kesan mistis. Kami tak betah berlama-lama di dalam kamar 308, apalagi ada larangan mengambil gambar di sini. Percuma gak bisa foto-foto, hahaha!



Beruntung kami tak mengalami gangguan aneh-aneh selama bermalam di hotel Inna Samudera Beach ini! 🙂
Disgiovery yours!

Pernah nginep sini jugaaa, sereeeeem, gak bisa tidur….mana bawa baju ijo pula x_x
Hahaha Dita, aku pun awalnya agak horor nginep sebelahan sama kamar sang nyai, tapi karena ngantuk bablas deh sampe pagi, syukur gak digangguin *atau mungkin dia ngeliatin ya malem-malem, hiiiy*
singkat banget tulisannya, mungkin karena horror yak
Hahaha ngetes audience dulu pada takut atau tidak 😀