KENAPA Mercure Jakarta Cikini?
Alasan utama saya sederhana, cukup 5 menit berjalan kaki dari/ke Stasiun Cikini. Lalu sepanjang Jl. Cikini Raya ini dipenuhi atraksi kuliner dan destinasi kenangan alias heritage (kabarnya banyak wisatawan Belanda yang khusus menginap di hotel ini demi napak tilas jejak leluhur mereka). Saya pun hendak napak tilas kenangan mantan tatkala masih bekerja di komplek perkantoran tak jauh dari gedung Mercure Jakarta Cikini ini.

Kesan Pertama Mercure Jakarta Cikini
Hotel ini ternyata menempati gedung yang tampak tak terlalu besar di muka, namun ternyata ia memanjang ke belakang. Begitu masuk lobi, udara sejuk yang nyaman langsung terasa beserta senyum sapa para staf. Sekilas terhirup harum aromaterapi yang menenangkan. Meja resepsionis terletak di sisi kanan lobi.
Bagaimana proses check in?
Lancar tanpa kendala. Resepsionis menyerahkan kartu kunci dan sebuah privilege room benefit card. Tamu privilege room juga bisa duduk-duduk di de’Santai Lounge terlebih dahulu menikmati suguhan welcome drink (berupa racikan jahe + lemon + sereh yang menyegarkan).
Apa keistimewaan privilege room?
Lekas saya baca apa saja yang tercantum di benefit card, beberapa di antaranya seperti komplimen mini bar yang selalu diisi ulang setiap hari, afternoon tea & snack di de’Santai Lounge atau de’Langit Rooftop Pool & Bar, diskon khusus untuk layanan lainnya seperti laundry, massage, food & beverage, dan paling penting bisa late check out sampai pukul 4 sore! Jadi masih bisa balik kamar bobok siang 😀
Bagaimana cara mendapatkan privilege room?
Gampang, tinggal book saja kamar tipe privilege di website Mercure Jakarta Cikini (atau aplikasi lainnya). Privilege room ini sudah menjadi salah satu tipe kamar di antara pilihan lainnya seperti Superior, Deluxe, ataupun Deluxe Suite.

Privilege Room Experience
Hal kecil tapi nilai tambah adalah terciumnya aroma lemongrass yang segar di sepanjang koridor privilege room lantai 5. Sebelumnya di dalam elevator juga terendus aroma cokelat. Hidung bagai dimanjakan. Aroma lemongrass ini bikin saya betah berlama-lama di koridor. Andai saja bisa minta aroma lemongrass pindah ke dalam kamar, hahaha!
Apa kesan pertama begitu masuk privilege room?
Maskulin. Teduh. Sebuah ruangan berukuran sekitar 24 m persegi dengan sentuhan krem dan abu-abu pada dinding dan gorden dengan nuansa biru pada karpet dan bed sheet cushion. Salah satu sudut dinding kamar dipoles cat kuning ditambah keberadaan sebuah single sofa berwarna jingga menambah aksen hidup pada kamar. Sebuah lukisan besar tergantung di kepala ranjang. Jendela full kaca berlapis gorden tebal.
Bagaimana dengan ranjangnya?
Sebuah queen bed berkasur empuk dan nyaman dengan 4 bantal besar (soft & firm) dan 2 bantal cushion. Kalau dirasa kurang bantal masih ada extra pillow di rak dekat pintu. Tapi buat apa bantal banyak-banyak jika hanya ada 1 kepala yang menidurinya (lho kok curhat). Intinya saya tak bermasalah dengan jumlah bantal karena lebih suka tidur tanpa alas kepala, tapi yang penting harus ada yang dipeluk (kalau tidak guling ya bantal, hahaha!).

Seperti apa penunjang kehidupan dalam privilege room?
WiFi connection. Fast & free! Cukup sekali login, maka bisa terkoneksi dengan internet di seluruh area hotel.
Power outlet. Terdapat 2 sumber daya di atas meja kerja, 1 di bawah meja kerja, 1 di sisi ranjang.
Coffee maker & ketel listrik. Terdapat sebuah mesin pembuat kopi khusus untuk meracik espresso. Tersedia juga teh Dilmah dalam aneka varian (saya paling suka yang leci). Air mineral dalam botol tak ketinggalan.
Mini bar. Komplimen cuma-cuma khusus bagi tamu privilege room. Terdiri atas Teh Botol, Sprite, Pocari Sweat, kacang atom, keripik kentang. Mini bar ini selalu diisi ulang setiap hari.
Room order tersedia 24 jam persembahan De’Kafe Restaurant. Bisa pesta besar di atas ranjang.


Apa saja kelengkapan lain dalam kamar?
Di sisi ranjang terdapat sebuah speaker JBL merangkap alarm clock dan sebuah unit telepon. Berhadapan dengan ranjang, tergantung sebuah TV dengan saluran internasional. Terdapat pula sebuah safe deposit box. Di balik pintu lemari terdapat sebuah jubah mandi dan sepasang slipper. Terakhir terdapat juga sebuah trash can besar tertutup, penting ini!
Bagaimana dengan toilet & kamar mandi?
Wastafel dengan cermin besar. Toiletries tersedia lengkap dalam kemasan khusus berlogo Mercure. Tersedia masing-masing 2 handuk besar, sedang, kecil yang semuanya terasa lembut dan harum. Toilet dan shower area bernuansa maskulin dengan paduan warna abu gelap. Toilet duduk putih dengan water spray. Shower area cukup luas dalam ruang serba kaca (jangan kuatir, terdapat tirai yang bisa diturunkan menutupi kaca).



Dining Experience at de’Kafe Restaurant
Breakfast ala Buffet
Tatkala kaki melangkah masuk ke Mercure Jakarta Cikini, maka yang pertama kali tertangkap pandangan adalah tampak muka de’Kafe Restaurant dengan ciri khas partisi kotak-kotak berwarna emas, hijau, dan biru. Di sinilah pusat perjamuan di Mercure Jakarta Cikini berada termasuk menyediakan sarapan prasmanan bagi para tamu. Terdapat beberapa section yang diantaranya menghidangkan menu sarapan nasional, internasional, fruit & salad bar, egg corner, hingga pastry.
Irisan dadu buah segar ialah yang pertama masuk perut saya, disusul salad sayuran, miso soup, dan dim sum (pada saat kunjungan saya berupa suguhan ceker ayam). Next menu: sushi roll, come to papa! Setelah kenyang, baru saya menuju hidangan penutup: nasi putih dkk. Hahaha! Saya memang tidak menyukai hidangan manis jadi kerap melewatkan sweet dessert.
Minuman favorit saya selalu dan selalu infused water. Tapi tawaran cappuccino hingga macchiato sangatlah menggoda hingga tak pernah saya tampik (tanpa gula tentunya). Nah, de’Kafe Restaurant punya produk cookie buatan sendiri yang sungguhlah renyah menggigit. Ada rasa cokelat dan aroma kayu manis (CMIIW). Cocok berteman kopi atau teh.






Menu ala Carte
Berikut beberapa menu pilihan de’Kafe Restaurant (dine in & room order) yang saya jadikan highlight:
Gado-gado modern
Sayur-sayuran rebus dibungkus dalam lembaran kubis rebus yang kemudian dipotong dua. Jadi mirip perpaduan spring roll dan siomay. Disajikan bersama irisan telur rebus, lontong, dan tentunya dressing bumbu kacang. Gado-gado ini punya unsur twist segar dari sayuran rebus yang masih renyah di dalamnya. Walaupun dianggap sebagai hidangan pembuka, tapi ia hadir dalam porsi besar, jadi jika dimakan sendirian (SENDIRIAN BANGET, MAS?) niscaya bakal mengenyangkan.

Egg benedict burger
Burger dengan patti daging sapi panggang tebal, sayuran renyah, dan tentu saja poached egg andalan. Sebagai penyuka lelehan kuning telur, ini sungguhlah jadi burger favorit saya. Saus Hollandaise-nya segar. Kentang gorengnya juga enak dan banyak.

Spring roll vegetables
Spring roll ala Mercure Jakarta Cikini ini isiannya sayuran yang sudah dilumatkan sehingga bertekstur padat. Kenikmatannya sama dengan spring roll lain pada umumnya meski lidah saya otomatis mencari sesuatu yang ‘kres kres‘ untuk digigit. Tips: tambahkan daun ketumbar pada cocolan saus, niscaya nikmatnya makin mengikat.
Sapo tahu seafood
Saya suka sapo tahu yang ini karena tofu dan udangnya berlimpah. Udangnya empuk dan mudah lepas dari buntutnya. Kuahnya juga sedap bisa habis hingga tetes terakhir jika dipadukan dengan nasi putih panas.


Apple crush
Minuman favorit saya karena rasa asam segar buahnya berlimpah. Terdiri atas irisan tipis apel hijau, sirup sereh, jus lemon, dan daun mint, disajikan dalam gelas tinggi. Bisa dibayangkan sensasi kesegarannya, kan?
Es campur Cikini
Siapa tak suka es campur yang terdiri atas cincau, jelly, nata de coco, leci, ceri, dll lalu ditumpuk es serut & es krim dengan selasih dan sirup merah & susu kental manis. Manis segarnya meresap.

Rooftop Sensation at de’Langit Pool & Bar
Terletak di puncak gedung Mercure Jakarta Cikini lantai 8, de’Langit Rooftop Pool & Bar menyediakan sarana hiburan, olahraga, sekaligus relaksasi. Terdapat sebuah kolam renang persegi panjang untuk anak & dewasa berkonsep infinity pool menghadap city view. Sebuah mini bar terletak di ujung kolam bagi tamu yg butuh refreshing drinks & light bites. Oya, tamu privilege room juga bisa mendapat afternoon tea & snack gratis dari bar. Deretan sofa dan kursi malas bagi tamu yang sekadar ingin duduk leyeh-leyeh di sisi kolam juga tersedia. Sarana gym (fitness center) juga tersedia di lantai 8 ini.
Renang pagi dan jelang malam jadi kegiatan saya selama stay di sini. Tapi kegiatan favorit saya yang lain adalah duduk di sudut bar, menyaksikan sunset view di ufuk Jakarta bersiluet pencakar langit sambil sesekali mengamati lalu lalang kereta api lintas stasiun Cikini-Gondangdia.



Fasilitas Lain
Di antaranya adalah 5 buah meeting room, kids corner, de’Santai Lounge dimana tamu bisa duduk-duduk santai di sofa besar, web corner dengan 2 monitor besar, juga tersedianya accessible rooms & facilities bagi penyandang disabilitas. Jika sedang berada di area parkir, tamu juga bisa melihat sebuah lahan hidroponik mini dimana juru masak hotel mendapatkan pasokan beberapa sayuran segar di sini.

What’s Nearby
– Wisata heritage (Museum Joang 45, Sekolah Percik, hingga Rumah Raden Saleh di RS PGI Cikini)
– Dekat dengan tempat hiburan TIM, Planetarium, dan Metropole (bioskop modern dalam bangunan klasik)
– Banyak resto/coffee shop klasik di sepanjang jalan Cikini Raya
– Aneka street food pilihan di sekitar hotel (mesti coba bubur ayam di dekat stasiun atau pecel lele di seberang hotel)
Mercure Jakarta Cikini
Jl. Cikini Raya No 66 Jakarta Pusat 10330
Tel. +62-21-3926600
Fax. +62-21-3926800
or simply click their website here!
Disgiovery yours!
Jadi ingin dijadikan tamu privilege haha
Poolnya asoy yak, palagi malam hari.
Pool-nya emang juara!
Pengen jadi tamu privilege? Bentar yak diseleksi dulu 😉
Wow, ada speaker! Kayaknya baru kali ini aku ketemu kamar hotel yang menyediakan speaker. Suka banget sama cermin gantung di depan meja kerja.
Aku sih justru suka ya mandi di dinding kaca, hahaha.
Egg Benedict Burger-nya menggoda banget!
Iya, fitur dalam kamarnya memanjakan tamu tuk leyeh-leyeh aja gak kemana-mana, hehehe! Aku juga kalau mandi dinding kaca gitu dibiarkan terbuka aja (kalau sendirian ya, hehehe)…
Egg benedict burger nikmat betulan!
kayak raja mas.. hahaha.. btw komenku kok ilang kemarin.. aku ulang lagi aja..
Stay like a king, emang kerasa banget di sini hehehe!
Terima kasih infonya
Sama-sama kak