BOGOR akhir pekan berasa hiruk pikuk karena kemacetan ibukota berpindah ke sini. Kuliner Bogor sehari bagai menjadi mustahil tanpa terhadang macet. Beberapa tujuan kuliner populer apalagi, terkadang bikin saya membatalkan rencana hanya karena tak ingin membuang waktu di perjalanan. Beruntung akhir-akhir ini sudah banyak alternatif kuliner di beberapa spot kota Bogor yang setidaknya masih masuk zona bebas macet (tentu tidak dijamin 100% lancar, tapi misal ada arus lalu lintas terhambat pun itu hanya karena ada pertigaan/perempatan ataupun melintasi jalur kereta api).
S & K Kuliner Bogor Sehari
– Ini bukan trip kuliner cantik melainkan ala petualang, kau harus siap naik angkot dan jalan kaki
– Rute dimulai dan diakhiri di stasiun kereta api Bogor
– Bawa kendaraan sendiri? Parkir saja di Botani Square atau terminal Damri, lanjutkan dengan angkot 03 dari/menuju stasiun
Etape 1: Sotomie Bogor (dan jajanan khas lainnya)

Keluar stasiun tinggal belok kiri ke arah Taman Topi atau menyeberang jembatan penyeberangan untuk mendapati para penjaja sotomie dan jajanan khas lainnya (kue ape, kue rangi, cimol, somay, bakso, dll). Sotomie Bogor biasanya berkuah merah dengan mie kuning, irisan risol/kroket isi bihun, kikil atau tetelan sapi, tomat, ditambah perasan jeruk nipis dan sambal.
Kisaran harga: Rp. 12.000/porsi
Etape 2: Mie Kocok Mawar

Sebenarnya ini tujuan alternatif karena baru buka pukul 13 WIB, TAPI bagi saya hukumnya wajib makan di sini karena mie kocoknya legendaris banget. Mie kuning, tauge, caisim, irisan daging ayam dan kikil sapi, disiram kuah kaldu kental plus bakso sapi. Tambah merica bubuk, perasan jeruk nipis, dan sambal. Porsinya jumbo pun!
Biasanya saya berjalan kaki dari stasiun ke arah Merdeka terus ke arah Kota Paris menuju kedai ini. Ada banyak toko-toko klasik dan bangunan-bangunan kuno yang bisa dilihat sepanjang jalan. Sekaligus membakar kalori seusai menyantap sotomie. Waktu tempuh berjalan kaki santai sekitar setengah jam. Tapi bagi yang tak punya waktu lebih, bisa menyeberangi jembatan penyeberangan dari stasiun, lalu naik angkot 07, turun di pertigaan Mawar.
Kisaran harga: Rp. 24.000/porsi
Etape 3: Sop Buntut Mang Endang (Incu Mak Emun)

Terjemahan bebasnya: Sop buntut om Endang (cucu bunda Emun). Kelebihan sop buntut ini bagi saya adalah kuah kaldu segar yang minim lemak dan keempukan daging yang mudah lepas dari tulangnya. Potongan wortel besar-besar juga bikin tambah selera.
Dari pertigaan Mawar kita kembali naik angkot 07, turun di bunderan Air Mancur, seberangi jalan untuk mencapai kedai sop buntut.
Kisaran harga: Rp. 35.000/porsi
Etape 4: Raffles Foodlife @ Bogor Junction

Dari depan sop buntut Mak Emun tak perlu menyeberang lagi, langsung naik angkot 07 menuju Bogor Junction. Atau bisa juga berjalan kaki sekitar beberapa ratus meter lurus ke arah Istana Bogor (sekalian bakar kalori sop buntut dong!). Raffles Foodlife ini nama foodcourt di mall Bogor Junction. Keuntungan lain, kita bisa ngadem di ruangan berpendingin udara.
Bagi saya foodcourt ini termasuk yang terbaik di Bogor karena nyaman dan punya banyak pilihan menu khas Bogor/Sunda khususnya. Di sini tersedia es goyobod, salah satu menu tradisional yang sudah mulai langka. Terdiri atas olahan hunkue yang teksturnya mirip agar-agar dan dipotong dadu, ditambah topping tape ketan hitam, sagu mutiara, cincau hitam, kelapa muda, dan lain-lain, disiram santan kental dan es serut, plus susu kental manis. Oh, jangan lewatkan mengudap cakwe Raffles yang gurih, besar, dan panas, dicelup ke dalam sambal kacang.
Kisaran harga:
es goyobod Rp. 11.500/porsi
cakwe Raffles Rp. 11.000/porsi
Etape 5: Aneka jajanan @ Bogor Permai
Dari pintu samping Bogor Junction tinggal menyeberang jalan ke pintu samping Bogor Permai (atau biasa disingkat Boper oleh warga lokal). Di parkiran Boper sendiri terdapat banyak kedai jajanan khas seperti somay, es sekoteng, asinan Bogor, toge goreng, rujak ulek, dll. Beli saja beberapa untuk bekal piknik di rute selanjutnya. Di toko Boper sendiri terdapat produk pastry & bakery dan aneka jajan pasar yang layak coba.
Kisaran harga: antara Rp. 10.000 – 25.000/item
Etape 6: Blusukan Sempur

Saatnya membakar kalori seharian ini sebenar-benarnya! Dari Boper tinggal menyeberang jalan, lalu menjejak jalan setapak yang menuruni lembah. Melewati jembatan gantung yang melintasi sungai Ciliwung. Tiba di wilayah Sempur dengan komplek perumahan yang kebanyakan bernuansa 80an. Suasana yang damai dan tenang menjadikannya tempat ideal bagi beberapa usaha wisma/guesthouse di wilayah ini.
Berjalanlah terus hingga mendapati plang Asrama Mahasiswa IPB Ekasari. Belok kiri dan jalan menanjak. Menapaki tangga berlumut di bawah rimbun pepohonan hingga muncul di tujuan berikutnya.
Etape 7: Taman Kencana

Tujuan akhir kuliner Bogor sehari. Di Taman Kencana kita bisa memilih salah satu spot untuk bersantai sambil menikmati bekal piknik. Tidak membawa bekal? Jangan kuatir karena ada banyak pilihan kuliner di seputar lokasi ini. Ada Warung Taman hingga Sop Buah Pak Ewok. Mau beli oleh-oleh? Ada Macaroni Panggang hingga Pia Apple Pie. Atau masih mau makan-makan? Ada Kedai Kita dengan pilihan mie hotplate atau pangsit gorengnya. Tapi favorit saya adalah Coffee Time karena bernuansa homey dan sejuk. Mau ngopi-ngopi sebelum pulang juga bisa, pilihan bebas!
Selepas itu tinggal jalan kaki menuju jalan Jalak Harupat untuk naik angkot 03 ke arah Merdeka (stasiun kereta api Bogor). Bagi yang hendak ke terminal bus/Botani Square, tinggal naik angkot 03 dari Taman Kencana ke arah Baranangsiang.
Selsesai sudah kuliner Bogor sehari. Sampai bertemu di trip kuliner berikutnya!
Disgiovery yours!
bogor emang ngangenin, salah satunya toge gorengnya…. btw, itu jembatan sempur yang dipake syuting sang pemimpi bukan sih…
Belum nonton Sang Pemimpi, maap 😉
*sambil ngunyah toge goreng*
#ngiler …..
di sumatra belum nemu toreng -_-
Wah. saya yang orang Bogor malah belum pernah kesemua tempat diatas.. Bagus, alternatif cafe yang makin menjamur di Bogor.. 🙂
Hehehe patut dikunjungi secepatnya, kak Vika!
Memang bisa ya mas, sehari makan di 5 tempat? apa nggak kekenyangan tuh? hehehe. Mie kocok mawar dan Raffles Foodlife boleh juga tuh di coba, wuenak sepertinya :-),,, tapi asinan yang katanya khas Bogor kok tidak masuk ya mas Gio?
Bisa dong, namanya juga trip kuliner, hahaha! Atau triknya di tiap tempat cukup makan setengah porsi aja, atau seporsi rame-rame.
Asinan Bogor yang terkenal ada di daerah macet, tapi di Boper juga ada yang jual kok meski saya belum coba.
Sarannya dicatat, kak! Seru juga nih weekend getaway ke Bogor barang 2 hari. Itu es goyobod-nya sangat menggiurkan pulak!
Hahaha mari-mari bertandang! Kalo lagi free aku bisa dibajak kok 😉
penasaran sama mie kocok mawar, yang sekilas mirip sama mie bakso kebanyakan. tapi pas baca penjelasannya, kok bikin ngiler ya, hahah. hmm deretan bangunan kunonya juga kayaknya bikin penasaran, sayang gak ada fotonya . pengen liatt….
Yang jelas mie kocok mawar ini paling enak seBogor menurut saya sih..
Bangunan kunonya lebih ke rumah-rumah sama toko-toko klasik era 70-80an, meski ada juga rumah2 peninggalan jaman Belanda. Sayangnya banyak yang gak keurus.
Oke deh, setidaknya perlu kocek 200ribuan termasuk nambah-nambah kalau kurang kenyang, hahahaha. Sumpah, kalau balik ke Bogor lagi, harus ada 2 hari khusus untuk makan-makan 😀
Wah ternyata doyan kulineran, sama dong, kak Rifqy! #tosss
Jangan cuma 2 hari kak, gimana kalo seminggu, hahaha 😉
jadi pengen kulineran lagi nich di Bogor. item yang kamu tulis satupun belum pernah aku cicipi jadi penasaran hehehehe…
Wah musti cobain semua, kak! 😉
Hmm jadi kepikiran, seru kali ya bikin trip kuliner ala2 seperti ini 🙂
Wah kalo malem tuh di daerah bogor junction kan banyak doclang. Harusnya coba itu juga kaaak. \(w)/
Nah ini saya baru tau, kapan2 coba ah. Thanks infonya ya kak 🙂
Banyak banget yang ada di Bogor, hehehehehhe. Bisa jadi keliling cuma buat kulineran aja 😀
Emang udah jadi destinasi kuliner mas, khususnya bagi warga ibukota. Dan ini baru sebagian kecil yang aku tulis, hehehe 😉
kuliner bogor nya mantep mantep sampe blusukan ke jembatan sempur..hehe. jadi pengin soto mie nih gara gara lihat gambarnya.
Ayo kita galakkan kuliner Bogor, kak! 🙂
Postingan yg bikin ngiler..
Silakan dicoba sebenarnya lain kali, kak! Terima kasih sudah mampir 🙂
ke Bogor terakhir kali waktu SD, dulu taun 90an mungkin masih sepi sepi keadaannya
aku penasaran sama soto mie, mienya gede gede ya. trus ada perasan jeruk nipisnya, seger pastinya
Wah Bogor sekarang sudah ramai pisan, istilahnya malah kota sejuta angkot.
Sotomie Bogor memang tiada dua. Ayo ke Bogor lagi, kak! 🙂