TAK pernahlah saya membedakan antara pejalan ransel dan pejalan koper.
Jika selama ini saya selalu memakai tas ransel, alasan utama adalah kepraktisan, dan alasan kedua adalah tas koper saya semua berukuran jumbo (tak layak masuk kabin pesawat, dengan kata lain mengurangi kepraktisan). Betul saya sudah punya tas koper sebelumnya, bahkan bisa dibilang keduanyalah yang menemani masa-masa awal saya melanglang buana.
Berawal Dari Tas Koper
Penerbangan perdana saya adalah kunjungan kerja ke tanah Kalimantan. Kunjungan mendadak karena harus menggantikan atasan yang berhalangan. Rasa-rasa tidak pada tempatnya mencangklong tas ransel butut kesayangan sementara saya harus mendampingi tamu sekelas duta besar dan CEO perusahaan internasional.
Maka sebuah tas koper pun jadi hak milik. Berhubung belum pernah naik pesawat sebelumnya, tak pahamlah saya akan tas ukuran kabin atau bagasi. Ternyata tas koper yang saya beli tak masuk kategori cabin size, sehingga harus relakan ia masuk bagasi.
Tas koper kedua saya berukuran super besar. Memang sengaja saya beli untuk merantau ke tanah jauh. Meskipun pada akhirnya semesta mengembalikan saya bekerja di ibukota NKRI, tetapi koper besar saya ini sudah melanglang buana lebih jauh dari pemiliknya.
Teman saya pernah meminjam koper ini hingga ke Afrika, tapi ternyata tertinggal oleh maskapai di Dubai. Setelah kopernya diantarkan ke Nigeria, ternyata masih ada yang kurang. Ya, ternyata kunci kopernya ketinggalan di Bogor! Hahaha, drama pisanlah pokokna!

Berteman Tas Ransel
Ketika mulai gemar traveling, tetap dengan alasan kepraktisan saya selalu memakai tas ransel. Apalagi pada awalnya saya gemar berpindah-pindah dari lokasi satu ke lokasi berikutnya. Ngebut. Slow travel, huh apa itu?
Terbiasa traveling dengan memakai tas ransel mengembangkan bakat saya yang lain: how to pack light. Bagaimana berkemas ringan. Intinya bagaimana supaya tas bawaan saya tetap masuk kabin pesawat. Bisa dibilang saya sudah tak pernah lagi menggunakan bagasi. Baggage check in, huh apa itu?
Pada perkembangannya, saya mulai membutuhkan kapasitas barang bawaan yang lebih besar ketika traveling (apalagi jika bepergian dalam waktu lama). Dulu mungkin saya hanya butuh bawa pakaian ganti dan kamera saku. Kini, apalagi setelah bekerja daring, saya perlu membawa laptop. Pun kamera DSLR dan lensa-lensanya (walau pelahan mulai digantikan oleh kamera mirrorless).
Sebagai anak laut, saya juga selalu membawa perlengkapan free-dive sendiri. Jaket pun selalu saya bawa serta entah ke 0 mdpl atau ke dataran tinggi. Jika sedang kunjungan kerja atau fam trip, saya harus pula sedia sepatu dan celana panjang. Antisipasi pula jika pulangnya selalu dibekali buah tangan dari daerah setempat.
Tas ransel ajaib saya memang masih muat (berkat kekuatan cinta light packing, hahaha!). Tapi tak rela saya jika ia rentan koyak.
5 Alasan Memilih Tas Koper Kalibre Cruiser
Syarat dan ketentuan saya dalam penggunaan tas koper antara lain: perjalanan lebih dari 3 hari (biasanya untuk fam trip atau business trip), akomodasi dan transportasi sudah terjamin (tak perlu geret-geret koper sepanjang perjalanan), dan kalau bisa tetap praktis (masuk dimensi kabin pesawat).
Sudah setahun lebih saya memakai produk tas Kalibre. Tak diduga tak dinyana, pabrikan tas asli Bandung ini kemudian mengeluarkan produk tas kopernya. Kalibre Cruiser.
Ketahanan
High durability & impact resistance. Do I need to say more?
Keamanan
Tas koper Kalibre Cruiser dilengkapi kunci pengaman menggunakan kode angka yang bisa di-customize. Kedua restluiting ketika menempel akan membentuk satu lubang pengaman tambahan untuk kunci gembok. Double safety.
Kenyamanan
Di luar dugaan dalam keadaan kosong, tas koper Kalibre Cruise ini berbobot ringan. Empat roda pada tas koper Kalibre Cruiser dapat berputar 360 derajat, memudahkan mobilisasi.
Dimensi
Koper Kalibre Cruiser tersedia dalam 3 ukuran: 20″, 24″, dan 28″. Saya sengaja pilih ukuran terkecil supaya bisa dibawa masuk ke dalam kabin pesawat. Walaupun ukuran terkecil, namun kapasitasnya tetap jauh lebih besar daripada tas ransel yang biasa saya pakai.
Warna
Ada pilihan warna solid black dan titanium silver. Saya pilih hitam karena terlihat lebih elegan. Tapi setelah melihat langsung koper kepunyaan teman yang berwarna perak, lho kok tampak keren juga ya? Hmm… andai saya bisa punya kedua koper Kalibre ini! 😉 #kodekeras
Jadi sudah terjawab kan kenapa kini saya juga memakai tas koper Kalibre Cruiser. All for one, one for all.
Oh, tentu saya tak pernah melupakan tas ransel. Ia berguna untuk perjalanan singkat atau aktivitas harian terutama ketika sedang pelesiran sambil memotret. Mau tahu tas ransel Kalibre saya? Perkenalkan: Hypershield, baca ulasannya di sini 🙂
Disgiovery yours!
tas beginian nih yang cocok sekali buat travelling..mau dong mas..tas saya udah kekecilan hahah
Boleh kak tasnya kak..
silakan pilih mau ukuran berapa warna apa 😉
tas yang sangat rekondasi buat traveling tanks gan
Yes, terima kasih juga 🙂
sama kak. aku klo dikirimin satu lagi yang warna silver, mau banget kak… #kodekeras juga
Hahaha bersaing kita! *udah punya nomor antrian pertama*
Koper anti maling nih, haha. Biasanya ada aja barang-barang yang hilang kalau make koper yang biasa mas, huhu. Syedih..
Wah semoga gak kehilangan lagi ya, memang sebaiknya punya kunci pengaman ganda seperti koper Kalibre ini..