disgiovery.id
pernahkah terbayang
seteguk air yang membasuh hausmu
adalah air yang sama sejak ia diciptakan
pernahkah terbayang
ia terus berputar dalam lingkaran
berkelana hingga akhir zaman
tiap tetes itu
mungkin berasal dari biru Bora Bora
atau dari gletser terakhir Kilimanjaro
pun mungkin dari kanopi bumi Papua
atau lapis beku Tanah Hijau
pun mungkin yang pernah membasuh Buddha
atau yang berbunga doa sang Rasul
pun mungkin yang pernah diteguk manusia Neanderthal
atau yang menjadi media hidup makhluk sel satu
dulu kala bumi masih kelu
pernahkah terbayang
tetes hujan yang menetes turun dari ujung jari
suatu hari kan kembali
tuk membasuh jasad matimu
ia tetap ada meski kau kembali ke perut bumi
ia terus berputar dalam siklusnya tanpa putus
karena ia-lah sesungguhnya hidup
Tulisan ini dibuat untuk menyambut World Water Day (22 Maret). Simak tulisan teman-teman Travel Bloggers Indonesia yang lain di sini:
Wisata Tasik Kenyir, Eco Tourism atau Ego Tourism Park? oleh Olive Bendon
Cerita dari Pesisir Semarang oleh Albert Ghana
WWD 2015: Mau Mencemari Sungai Indonesia dengan Berapa Milyar Bakteri Lagi? oleh Imama Lavins
Peduli Lingkungan di Hotel oleh Lenny Lim
Apa itu Ketahanan Air? oleh Titiw Akmar
Wae Latu, Berkah Air Bagi Kampung Sepak Bola oleh Atrasina Adlina
10 Waterfalls. 10 Splashes of Experiences oleh Tracy Chong
Kemana Air Ciliwung Mengalir? oleh Indri Juwono
Larik-larik yang betul menggugah rasa, dan semakin meyakinkan bahwa air, dari peradaban zaman dahulu kala, adalah elemen penting kehidupan, dengan kemurahan hati dan misterinya :)).
Terima kasih Gara untuk rangkaian katanya 🙂
selalukah terpikir,
bahwa air itulah yang membentuk wujud?
Ya, berperan dalam pembentukan wujud, otherwise sosokmu hanya kulit yang disampirkan pada kerangka 😉
Dan karena tetesan itu juga bisa menjadi air mata 🙂
Jleb! Bagi tisu, kak Rifqy! T_T
Tisu basah atau tisu kering Mas? T.T
Tisu apa aja yg aroma lavender, yg udah green certified ya…
*mulai nyusahin*
beuh, kak badai jago muisi euy.. ternyata air memiliki sisi romansa bagi seorang pejalan. cool!
Bukan puisi kak, cuma rangkaian kata saja 😉 Thanks anyway!
Air itu seperti energi ya kalo dipikir-pikir. Jumlahnya akan terus sama, hanya bentuknya saja yang selalu berubah. Bentuk air seperti apa yang kita terima tergantung dari bagaimana kita menghargai air dan lingkungan tempat di mana air ‘hidup’.
Well said, Bama! Air mungkin seperti karma, ia bisa membalas perbuatan manusia. Kalau banyak limbah, ya ia berubah jadi racun. Kalau ditampung dalam biopori, ia akan menjelma air tanah. Dll, dsb.
Ini Puisi untuk memeriahkan hari air sedunia ya 😀 keren banget .. hehe,, tetep semakin keren ya ;D dan semakin bangga dan selamatkan dunia 😀
Terima kasih kak Penjelajah! 🙂