MENGHIRUP DUNIA tampaknya sudah melanglang buana lebih jauh ketimbang para penulisnya. Ia lebih sering dipotret bersama pesawat, di dalam pesawat, di pantai, di kafe, di pelukan, ah…
Jadi buku antologi ini merupakan kisah perjalanan yang ditulis oleh 6 sekawan (yang belum pernah saling bertemu muka sebelumnya). Aggy, Febbie, Fahmi, Mindy, Noni, dan saya memang menjalin pertemanan di dunia maya melalui travel blog masing-masing. Sedikit proses penulisan Menghirup Dunia sudah pernah saya tulis di sini [silakan klik: Menghirup Dunia Bersama 6 Pejalan].


Book Selfies
Grasindo resmi menerbitkan Menghirup Dunia dalam bentuk buku cetak dan e-book pada akhir Mei 2015. Sontak serentak foto-foto selfie sang buku pun bertebaran di media sosial. Kebanyakan malah beredar di Instagram, termasuk salah satu foto oleh teman saya, Devina, yang terpilih menjadi photo cover postingan ini.
Memang inilah cara jitu untuk menarik perhatian, memperkenalkan, sekaligus memasarkan.



Book Talkshow
Fahmi sudah memperkenalkan buku ini terlebih dahulu via talkshow radio di PTPN Radio-Solo. Saya menyusul kemudian via El John Radio-Jakarta. Terharu adalah ketika Syasyi sang penyiar bisa menebak yang mana tulisan saya dalam Menghirup Dunia, padahal ia baru saja menerima bukunya hari itu juga. Kebetulan ia suka membaca blog Disgiovery, jadi sedikit banyak ia sudah tahu karakter tulisan saya.
Kamu juga bisa mendengarkan rekaman talkshow saya di tautan ini.
Book Kisses
Jelang HUT RI 70 akhirnya semesta mempertemukan saya dengan Fahmi ((AKHIRNYA)). Acara jelajah budaya Nusantara yang kami hadiri [baca di sini: Belanja Oleh-oleh Satu Galeri Satu Indonesia] tentu kami manfaatkan pula untuk tatap muka, dan ujung-ujungnya poles bibir dengan gincu.
What?
Jadi awalnya kami berdua hendak book signing Menghirup Dunia untuk hadiah Disgiovery giveaway contest, sampai kemudian: “Cap bibirnya manaaa?”

Book Reviews
Berikut adalah tautan ulasan yang sudah ditulis oleh beberapa rekan blogger. Beberapa memberi komentar soal kenapa foto-foto dalam buku ini malah dicetak monokrom, di atas kertas stensil pula. Kebetulan saya pribadi berpendapat jika harga buku naik sedikit tak apa asal foto bisa dinikmati dalam warna.
Oh well, semoga bisa menjadi masukan bagi kami ke depannya dan pihak penerbit tentu saja.
Omnduut bilang meresapi saripati perjalanan itu perlu
Dani Rahmat bilang traveling bukan sekadar tempat tujuan
Rumah Memez bilang buku ini BAHAYA!
Nanik, Sang Catatan Kecil Keluarga, kasih rekomendasi untuk mengoleksi Menghirup Dunia
Dita, Si Males Mandi, akhirnya bisa mengabaikan hot dudes reading in the bookstore demi Menghirup Dunia
Vari, The Traveling Cow, was very lucky to meet up with One of #MenghirupDunia Author
Wulan sepakat dengan keramahan penduduk lokal yang tak bisa didapat di kota besar
Riyan lebih menyebutnya sebagai perjalanan mencari inspirasi
Ulasan terbaru:
Olive dan resensinya: Mengecup & Memeluk Perjalanan Rasa
This post will be updated regularly for you. Jadi, bagi teman-teman yang belum sempat menulis review Menghirup Dunia, ditunggu ulasannya segera! 🙂
Disgiovery yours!

Notes:
Kesulitan menemukan buku Menghirup Dunia di toko buku? Coba cari di rak Pengembangan Diri, sepertinya manajer toko beranggapan buku ini mengandung kisah-kisah inspiratif yang cocok untuk pengembangan diri. Antara tersanjung atau tidak sih, karena banyak teman kami yang gagal mendapatkan buku ini karena mereka mencari di rak Travel.
Atau bisa jadi buku kami ada di rak Best Seller 😉 #humblebrag
Waahhh. Makasih mas Taufan.
Artinya saya beruntung yaaa. Nemu langsung di Gramedia. New Comer section.
Selamat, kamu beruntung! Masih fresh from the oven itu berarti, hehehe 😉
Pertama kali saya komen sini Mas Badai *eh boleh gak sih disebut mas Badai? Atau Mas Taufan atau Mas Gio?
Kan, bukunya keren kan emang kan. Hahaha.
Awalnya cuma kenal Mba Noni ama Febby, tapi setelah baca buku ini jadi penasaran sama masing-masing blog authornya. 😀
Semoga ada buku lain tentang traveling yang isinya bisa dikategorikan juga sebagai motivasi peningkatan diri. Hihihi. 😀
Hahaha bebas kak bebaaaas! 😀
Iya nih senang juga bukunya masuk kategori motivasi pengembangan diri 😉
Akooh juga udah Menghirup Dunia lho, tinggal kecupannya aja yang belum.
Btw, bener banget, aku nyari buku ini di rak travel gak ada. Adanya di rak pengembangan diri. Kadang2 suka bingung sama petugas toko buku. Etapi tetep dibantu nyari sampe ketemu. Coba klo ada juga yg bantu nyari jodoh sampe ketemu. :'( #abaikan
Ahahaha, nanti tagih aja kecupannya ke kak Fahmi 😉
Syukurlah akhirnya ketemu bukunya. Tapi komen soal cari jodoh itu gak bisa begitu aja diabaikan, kak Adie! GAK BISA! *jadi kebawa emosi*
giliran begini, kok gue yang dibawa-bawa suruh ngecup? | *panggil dementor*
Kata dementor: “Giliran gini aja gue yang dipanggil suruh kecup. Sana ke biro jodoh!”
*dementornya sensitip*
Besok coba cari di gramedia Jogja deh, semoga ada 😀
Yeay! Kabari lagi mas kalo sudah dapat bukunya! 🙂
Pokoknya next time meet up, aku musti bawa buku punyaku :(( plus lipstick lime crime warna merah terang
Hahahahahahhaha
Huahaha siapa takuttt! 😀
*geret Fahmi buat nemenin*
Sukses selalu untuk kegiatan menulisnya ya Kak Badai 🙂 Sukses juga untuk Menghirup Dunia nya!
Ok, berarti utang kecupan ke aku ya. 😀
Aamin! Makasih kak Firsta!
Kalo buat kamu, aku siap ditagih kapan aja.. 😉 #eaa #jualmurah
mengecup dunia pake wardah… alhamdulilah jadi traveller cantik syariah *hempas kerudung di pundak
Hahaha kak D tau aja pake Wardah, biar syariah ya kak! 😉
Terimakasih karena sudah memilih posisi menghadap ke laut, berarti aku tampil misterius. Yess! 😀
O iya, aku punya hutangan review buku ini ya. Semoga bisa segera 🙂
Sukses terus kak Badai, ditunggu buku tunggalnya ,,, ayo dong, jangan maen keroyokan terus beraninya 😀
Aamiiin! Doakan ya tampil tunggal secepatnya! 🙂
Btw ditunggu review-nya, teteup! 😉
*sodorin organ. organ tunggal* 😀
#eaa hahaha 😀
#goyangdumang
Jadi yang cap bibir itu mas Fahmi? kukira siapa soalnya kalo ga pake kacamata item beda ya hehe.
Tinggal bukuku nih yang dicab bibir mas Aldi. Kapan kapan? 😀
Hahaha soalnya lagi monyongin bibir, jadi beda 😀
Siap Yan, siapin lipstiknya aja, yang sesuai buat daerah tropis ya 😉 #eh
aku dipaksa berpose nista siang itu. aku hanyalah korban konspirasi dari sekelompok blogger yang senang kalau lihat temannya menderita. aku ternoda. | *meratap di pinggir rel*
Kak, meratap di setneg aja, biar dikasih undangan dobel ke istana negara taun depan 😉
#kodekeras #usahagigih
Eh..eh ada namaku. Makasih ya… namaku bisa mejeng disini. Salam kenal
Sama-sama kak, salam kenal juga 🙂
Ah akan segera di tulis, semoga setelah traveling ke Bangkok nanti ya, yeay 😀
Yeay, ditunggu! 😉
Aku sudah lama punya, mau dong tanda tangan sama kecup bibir hehehe #melengos
Aha senangnya kak Cumi sudah punya! Mau cap bibir pake lipen warna apa kak? 😉
Aku blom punya kakak, nanti sore mau cari di Gramedia, minta cap bibir ya hahaha
#mengecupdunia langsung jadi trend gini, haha! Siap, kak! 🙂
Saya belum membuat review saya untuk buku ini, ya *mengingatkan diri sendiri :hehe*. Baiklah, tampaknya saya akan segera membuat satu postingan untuk buku ini. Siapa tahu bisa nampang juga tautan saya di postingan ini *oke ini bukan janji, ini bukan janji :haha*. Keren, dan menurut saya kalian pantas mendapatkannya, penulis-penulis hebat yang sudah sangat menginspirasi. Teruskan perjuangan!
Please do write the review, I will include the link in this post. For you, Gara! #halah
Hehehe tengkyu so much! Kalian semua juga menginspirasi kok! 🙂
Nakutin yang book kisses nya… :p
Hahaha biar nakutin tapi banyak yg request, kak 😉
*lap mulut pake tisu*
Hahaha inget banget deh di Solo hampir 1 jam nyari ini buku dibantu sm 3 staf gramedia ngubek2 semua rak. And you know what, dia bertengger di pojok rak novel Indonesia. Hihi
Uwooo makasih lho effort-nya! #jempol
Wah tumben nih buku nongkrongnya di rak novel, hahaha 🙂