disgiovery.id
ADA apa di 20 meter bawah tanah Jakarta?
Ada gerakan radikal yang melibatkan mesin-mesin berat dan pendobrak tatanan. Ada perbesaran pembuluh yang kan memperlancar sel-sel komuter melintasi jalur ibukota. Ada ‘jangkrik’ besi yang kan lalu lalang mengangkut penumpang. Ada kabar akbar yang harus disiarkan kepada khalayak.
Kembali ke dasawarsa 80an, tatkala Singapura meluncurkan MRT (mass rapid transit) pertama mereka, dan membuat tetangganya yang bernama Indonesia jadi terinspirasi untuk membangun sistem transportasi yang sama di ibukota negara. Sayangnya rencana tak jua terlaksana. Orang bijak bilang hanya waktu yang kan menjawab. Beruntung pada 2013 akhirnya ground breaking perdana pun berhasil dilakukan. Proyek MRT Jakarta mulai menerjang terjang.
Ada Apa di Bawah Bundaran HI
Jadi pada suatu pagi berhujan di bulan Februari 2017, saya dan teman-teman mendapat kesempatan menengok proyek MRT Jakarta tepatnya di cikal bakal stasiun Bundaran HI. Sepatu boot kuning, rompi hijau, dan helm putih jadi penanda tamu. Anak tangga mengarahkan kami turun sedalam 12 meter ke area concourse yang saat itu hanya berupa sebuah ruang lapang dengan tiang-tiang tinggi. Mengingatkan saya pada lorong di dalam gunung Moria dalam kisah The Lord of The Rings. Hidung saya mengendus semacam partikel logam bubuk, bau besi, dan samar aroma zat kimia.
Sebuah anak tangga lain di dalam concourse membawa kami turun ke kedalaman 20 meter. Di sinilah rel MRT berada kelak. Lalu.. di sana.. lihat! Tampak sebuah lubang bundar besar berpendar kebiruan (atau tepatnya ke-toska-an). mengundang siapapun untuk mendekat. Inilah terowongan MRT Jakarta yang tampaknya sudah siap pakai. Ada perasaan takjub sekaligus asing melihat lubang itu. Rel yang dipasang di atasnya tampak menjulur lurus hingga titik horizon nun di ujung sana. Rasanya bagai melihat lorong waktu, atau seperti lubang cacing alam semesta.
Perkenalkan Para Perkasa
Siapa yang menggali terowongan bawah tanah?
Bob napi badung! #kabur #anaklama
Jadi ada empat mesin bor yang digunakan untuk membuat jalur bawah tanah MRT sepanjang Senayan sampai Bundaran HI. Bergerak dari Senayan (selatan menuju utara) adalah mesin bor Antareja I & Antareja II. Bergerak dari Bundaran HI (utara menuju selatan) adalah mesin bor Mustikabumi I & Mustikabumi II. Keempatnya diharapkan bertemu di bawah tanah stasiun Setiabudi pada bulan Februari 2017 ini.
Kenapa ada empat mesin bor?
Karena terowongan yang digali bukan cuma satu, tapi ada dua lubang. Kenapa dua? Satu untuk jalur utara-selatan, satunya lagi untuk jalur selatan-utara. Jadi kereta MRT Jakarta nanti tak perlu menunggu giliran masuk terowongan karena masing-masing arah sudah ada jalurnya sendiri.
Sebesar apa mesin bor tsb?
Tiap mesin rata-rata berdiameter 6,7 meter, dengan total panjang 43 meter dan bobot 300 ton mulai dari bagian kepala (cutterhead) hingga bagian akhir (backup cars). Sebagai gambaran cara kerja Tunnel Boring Machine (TBM) ini, setiap mesin bor melakukan penggalian ke arah depan, kemudian langsung diikuti dengan pemasangan segmen terowongan berupa potongan-potongan precast selebar 1,5 meter, yang akan membentuk cincin (ring) di belakangnya. Mesin bor ini mampu membuat terowongan sepanjang ± 8 – 14 meter per hari.
Sayang sekali saya dan rekan-rekan tak sempat bertemu dengan kedua bor Mustikabumi karena keduanya sudah meninggalkan bawah tanah Bundaran HI menuju Setiabudi.
MRT Jakarta dan Konektivitas
Pekerjaan konstruksi jalur bawah tanah MRT yang tengah dikerjakan merupakan bagian dari koridor Selatan–Utara fase 1 (rute Lebak Bulus–Bundaran HI), yang sejauh ini progress-nya telah mencapai 62 persen (per 31 Desember 2016). Akses Lebak Bulus-Senayan berupa jalur layang (di atas jalan raya), sedangkan jalur MRT bawah tanah dimulai dari Senayan menuju Bundaran HI.
Tiap stasiun MRT akan mempunyai tema tersendiri. Bagi pengguna KRL commuter line tentu tak asing dengan tema warna stasiun Cikini-Gondangdia-Gambir dst yang dapat dibedakan dengan warna dominan di stasiun ybs. Demikian pula halnya dengan setiap stasiun MRT kelak, bukan hanya beda warna tapi juga penggunaan material yang unik satu sama lain. Contoh lain, stasiun Dukuh Atas akan menjadi stasiun penghubung yang terkoneksi dengan jalur kereta bandara, LRT, dan bus TransJak.
Perjalanan Lebak Bulus – Bundaran HI yang biasanya ditempuh dalam waktu di atas 1 jam kelak akan terpangkas menjadi hanya 30 menit sahaja. Doakan jadwal peluncuran perdana MRT Jakarta tidak meleset: 1 Maret 2019.
Bagaimana Cara Berkunjung ke Proyek MRT Jakarta
Silakan hubungi PT MRT Jakarta di Wisma Nusantara 21st floor Jakarta atau melalui web www.jakartamrt.co.id
Biasanya proses perizinan memakan waktu hingga 3 bulan, sebaiknya mendaftar dalam grup/komunitas. Jangan lupa kasih update di sini jika kamu berhasil diundang meninjau MRT Jakarta, ya! 🙂
Disgiovery yours!
Kota-kota besar memang harus seperti ini.
Kasian kalau hanya ada kemacetan saja, setidaknya dengan adanya MRT akan mengurangi kemacetan.
Jika transportasi umum seperti ini bisa berhasil, pasti banyak yang pindah ikut MRT.
Ya mas, akhirnya Jakarta punya MRT juga, moga bisa menyusul di kota besar Indonesia lainnya tuk mengurangi kemacetan, dan yg utama mengurangi polusi udara 🙂
jadi penasaran. pas ada pengeboran bawah tanah, yang ada di atas goyang-goyang ga ya?
Duh, gak sabar melihat MRT beroperasi di Jakarta.
Ahaha goyang ngebor dong kak judulnya 😀 Yes moga MRT bisa selesai tepat waktu!
Semoga lancar. Awalnya tadi aku pikir bakalan bisa dipake untuk Asian Games tahun depan. Eh ternyata buat 2019.
Aamiin! Asian Games mungkin ada di rencana awal, tapi daripada memaksakan diri namun tak maksimal jadi sebaiknya mundur waktu peluncuran 🙂
Ahh kece ini Jakarta kalo punya MRT
Kece banget! Apalagi kalo MRT tenaga nuklir 😀 #ehgimana
gilak, keren, kalian masuk catatan sejarah sebagai orang yang masuk ke terowongan pas mrt belum jalan 🙂
Hahaha boleh bolehlah jadi saksi sejarah 🙂
yay, dua tahun dari hari ini, hehe. saya takjub, awalnya menduga hanya dibangun satu terowongan dengan dua lajur, eh ternyata terowongannya ada dua, mantep deh. memang harus berinvestasi banyak dari awal karena di perkembangannya nanti masyarakat jakarta semakin banyak dan mobilitasnya makin tinggi. jika saat itu tiba ya perjalanan mrt harus menyesuaikan diri. salut. mudah-mudahan pembangunannya lancar terus sehingga ketika rilis nanti bisa berdampak sangat positif bagi masyarakat jakarta. dan kalau sudah tidak macet, jumlah kendaraan juga harus dibatasi supaya masa tanpa macetnya bertahan lama, haha.
Mari Gara kita tandai kalender 🙂 Nanti ke depannya juga bakal dibangun jalur MRT barat-timur (Tangerang-Bekasi), selain LRT yang bakal menghubungkan ibukota dengan Cibubur dan Bogor.
Kalau jalur bawah tanah memang, sepanjang pengalamanku yang seuprit, 1 terowongan untuk 1 jalur 1 arah, kak.
Semoga hadirnya MRT mengurangi kepadatan yang merayap di jalanan ya. agak pusing ngeliat Jakarta yang macet. makanya sangat jarang mengagendakan diri untuk ke Jakarta. Kayanya, selain bisa menjadi transportasi umum, MRT berpeluang buat jadi wisata dengan tema transportasi layaknya di Ambarawa, ya.
Wah. semoga pembangunannya lancar. Udah ga sabar pengen merasakan sensasinya bertualang di bawah tanah Jakarta. hehe.
Mas Gio, kayanya kalau kita ketemu. aku pengen diajari editing foto. kemarin aku liat kamu otak atik Adobe PS, aku jadi pengen belajar. Selama ini aku g pernah editing. langsung upload aja. haha. Btw, gambar2mu kece. Kok g ada foto sandal?
Hanif, kalimat terakhir bikin ngakak! 😀 😀 😀 Aamiin, moga pembangunan lancar dan tepat waktu!
Aku adanya foto sepatu boot kuning, soalnya gak diizinkan pakai sandal ke dalam proyek MRT. BTW aku biasanya touch up foto di Lightroom, kalo PS buat bikin cover image. Bolehlah kita saling tukar ilmu nanti di Jogja, atau Talaud, hahaha 😀 #kodekeras
Suka banget dengan paragraf pembukamu, mas. Dramatis!
Karena jalur underground, peron di stasiun harus dirancang dengan konsep “island” ya, kalau stasiun layang bisa pakai konsep “side” yang 2 jalur di tengah diapit peron di kedua sisi. (cmiiw, semoga gak ke balik)
Sebagai pecinta kereta, aku nggak sabar nunggu MRT Jakarta diluncurkan!
Wow, thank you, kak Nugie! 🙂
Nah aku malah baru tau istilah “island” dan “side” hehehe…
Keren kak bisa ngintipin proses penerjaan MRT. Ga sabar nunggu 2019. hihihi mudah2an gak molor yah…
Aamiin! Mari berdoa semoga lancar tepat waktu!
coba aja sby start bikin ini sejak awal pemerintahan, udah bisa dinikmatin mah mrt dari kemaren2, ah sudahlah, Babang cuma bisa frihatin
Hehehe bersyukurlah akhirnya pemerintah sekarang sudah bergerak menuju perubahan 🙂
Wiihh keren banget … belum di explore lebih jauh lagi ke publik mengenai MRT Jakarta ini. Saya baru tau dari artikel yang mas tulis ini 🙂
Terima kasih sudah berkunjung, kak! Silakan disebarluaskan kabar baik ini 🙂
Fix, gambar itu lagi yang naik.
Fix, hancur lebur citraku.
Fix, besok ga mangkal lagi.
Fix, besok pindah mangkal dong bang Bob 😀
ternyata itu toh dibawah bundaran HI hehee..
btw i’ve subscribe ur blog, let subscribe back guys
Yess, di bawah kolam air mancur ternyata ada terowongan, hehehe…
Danke, sudah bookmarked! 🙂
Awalnya tadi aku pikir bakalan bisa dipake untuk Asian Games tahun depan. Eh ternyata buat 2019.
Mungkin rencana awal demikian, tapi setelah melihat kondisi di lapangan sepertinya tak terkejar. Apapun itu doakan semoga sukses MRT-nya ataupun Asian Games-nya 🙂
Wow, baru liat penampakan bawahnya kaya gini.
Biarpun diatasnya macet ampun-ampunan, worth it lah ya liat hasilnya.
Finally, Indonesia berpihak pada transportasi masal.
Finally! Moga ke depannya Indonesia jadi lebih baik! 🙂 #optimis
When Will it completed.. Amazing work..
Tak lama lagi, nantikan saja 🙂